Challenge hari ke-3
Ketika kata meninggalkan seberkas ingatan di pikiran, meski waktu telah berjalan ke depan, meski bertumpuk-tumpuk kejadian tetap saja kata yg telah tertinggal diingatan tak kan mampu dihapus, akan selalu saja ada saat-saat dimana dia akan teringat kembali, hanya teringat tak kan terulang lagi.
Hufft...susah amat memilih prolog challenge ketiga hari ini, jujur aja ni yah challenge hari ini sedikit membuka luka lama, aiiihh..
Luka lama....
Iyah begitulah kira-kira, karena ucapan seseorang tuk ku diberikannya saat aku masih berstatus pegawai di suatu perusahaan media. Mengingat satu hal saja yg berkaitan dengan perusahaan itu sama saja membuka semua cerita yg pernah dijalani disana. Semua kejadian diputar ulang dan itu membuat ku sedih. Hufht....
"Kau itu ibarat awan, wi" ucapnya dengan wajah datar dan menatap ku lekat. Kalimat itu diucapkan oleh wakil bigboss dan parahnya belum menikah. Aku yg mendengarnya lanysung tertawa, meredam rasa di hati, berasa aneh aja itu kalimat meluncur dari dia...hhhhh
Setelah dirasa hati ini baik-baik saja, aku pun bertanya ke beliau, kenapa bilang seperti itu. Beliau pun menjawab "kau tau awan kan, kalo dia cerah seluruh bumi cerah, bukan?" Terus katanya lagi "kalo awan gelap, bumi pun gelap bukan?".
"Terus hubungan ku dengan awan apa, kak"tanya ku seolah tak tau maksud beliau. "Kalo kau merajuk (ngambek-red) sekeliling kau itu panik, takut, gak berani bertemu dengan mu dan parahnya kerjaan2 mereka jadi kacau balau karena takut koordinasi dengan diri mu, coba kalo kau kondisi baik-baik saja, rasa-rasanya dunia ini damai sekali" jawabnya lagi.
Kalian tau apa yg ku rasakan saat itu, serba salah, ini ucapan berlebihan atau apa, moso sebegitunya sampe aku disamai dengan awan. Tapi ketika dipikir-pikir benar juga ucapannya yang gak benarnya yg ngucapin ikhwan belum menikah, kalo gak ingat dia siapa mungkin uda something something deh jadinya diri ku. Hahahahahaha....
Yups...ambil hikmah meski berserakan, itulah yg selalu aku ingat.
Tentang si awan, mungkin kita bisa berkaca darinya, ketika mendung dia menggelapkan dunia, jika dia cerah dunia pun terang.
Palembang Darusalam
03 Juni 2015
Syifa1707
Jejak yg tertinggal
Rabu, 03 Juni 2015
Ucapan seseorang tentang mu yg tidak terlupakan sampai saat ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ih itumah udah kegeeran dl an hehehe.... Sama spt postingan apni deh, kalo kita ber aura positif maka sekeliling ikut terbawa positif. Klo negatif org2 jd takut mau dekat2.
BalasHapusCkckckckck, mbaa ni.
HapusGeer maah enggak berasa lucu aja, krn cerita yg lengkap gak diceritain, hahahaha...
Kalo diceritain akan tambah panjang :p
tapi... hanya orang yang care yang akan berkomentar seperti itu lho... orang yg ndak care biasanya cuek-cuek saja, hihihi...
BalasHapusmasa itu ge er ya? hmm...
#mikir
Salam kenal mb..
HapusOrangnya mmg cuek abis mb, itulah agak aneh aja....hahaha
berarti cocok sama apni ni hehe soale sama hihi
BalasHapusHai..mb arii..kangen ni
HapusEh beneran mb ari yg ketemu d lampung, kan?
Btw apni siapa?
Cie, Awan....
BalasHapusJadi inget pas kecil dulu.
Suka banget mantengin, apalagi kalau pas agak sorean.
Baguuuuuussss... #MendadakOOT
Tosh...
HapusSama mb, aku jg suka memandang awan, perasaan damai banget, tapi sekarang jarang mandangi awan, karena ada si lupi. Hihihi
Salam kenal yaks
tapi awan itu meneduhkan lho
BalasHapusjangan lupa
#nyari postitipnya aja deh
Betul betul, tapi berhubung ada lupus gak bisa lihat awan sering2 apalagi kalo masih terang aliad masih ad mataharinya..hihihi
BalasHapus