Jakarta Kota Tujuan
04 Desember 2023
Hari ini 04 Desember, bertepatan 8 tahun usia jagoan ku. Agak mengsedih dia tadi bilang "ummi, kan baru 2 hari balek, kok lah pegi lagi".
Kau tau gimana hati ku, byaaaar berantakan. Trus satu lagi nyahut "ummi, pas ayuk ulang tahun ummi balek kan..?"
Kali ini lebih kacau lagi.
Duuh 2 permata hati ku, maafkan ummi kalian yg keras kepala ini, ummi sedang berjuang, sedang mengalahkan ketakutan dan kesedihan sendiri. Inginnya berlama-lama bersama kalian, tetapi itu sama saja ummi lari dari masalah, kali ini semua harus dihadapi mau serumit apappun, mau sesulit apapun. Hati ini harus diajak tuk kembali membaja agar tak satu orangpun nantinya mematahkannya lagi, tak satu orangpun yg bisa membuatnya takut.
Huft..
Menuliskan ini mengundang bulir-bulir bening keluar.
Duhai Allah yg ada di atas sana, lihat aku sejenak, aku saat ini berjuang di atas jalan takdir Mu, entah apa yg sedang Engkau siapkan tuk hamba Mu yg penuh dosa ini hingga ujiannya tak pernah selesai.
Duhai Allah, jika sudah dekat maka segera hadirkan kebahagian itu, jika jauh mohon dekatkanlah. Aku hanya takut kian melemah dengan hantaman-hantaman yg tak berkesudahan.
Duhai Allah, terima kasih tuk hari ini, meski aku sedikit gila, tetapi Engkau begitu baiknya menjaga ku dengan selamat.
Sungguh ketika aku pikirkan apa yg aku lakukan hari ini cuma bisa menertawakan sendiri.
Aku sok mandiri dan tak mau bertanya dgn siapapun kemana kaki akan melangkah, apa yg akan dipilih.
Bermodalkan nekat memilih yg harusnya tak dipilih, namun lagi-lagi Maha Baiknya Engkau memberikan kemudahan malam ini, hingga aku begitu takjud dengan segala kuasa-Mu.
Terima kasih Allah..
Jika malam ini Kau menerbitkan senyuman yg merekah di wajah ku, mohon izinkan aku kembali tersenyum buat besok, besok, besok, besoknya lagi dan seterusnya agar aku lupa tentang kesedihan, tentang kehilangan kemarin.
Aku ingin lahir kembali dengan semangat baru, mohon bimbingan mu duhai Allah.
Titip cerita hari ini..
Setibanya pesawat dilandasan bandara, aku mulai teringat bahwa pesawat yg ku tumpangi adalah citilink dan itu artinya aku akan berada di terminal 3.
Terminal 3 adalah pengalaman perdana malam ini, belum pernah sekalipun diri ini menginjakkan kaki di kedatangan terminal 3. Sepanjang bis membawa diri, kepala ini berpikir keras di dalam akan terjadi apa, terminal 3 yg begitu panjang dan bawaan 10kg sedang menanti di bagasi.
Menapaki kaki di terminal 3 mata ini tertuju dengan pemandangan yg cukup memanjakan mata, hanya bisa berucap masya Allah ditiap kaki ini melangkah.
Seperti terminal-terminal lainnya, terminal 3 pun membutuhkan waktu cukup lama dalam pengambilan bagasi, mata menatap lurus kedepan berharap bagasi segera berjalan, kepala ini kembali berpikir naik apa darisini menuju kosan. #nariknafaspanjang.
Selepas pengambilan bagasi, berbekal bertanya kepada petugas bandara, kaki ini melangkah menuju bis damri dan ternyata trolli g bisa dibawa menuju bis, hmmm.
Baiklah dengan semangat yg membara 10 kg diangkat.
Drama masih berlanjut rupanya, ketika memilih tiket menuju pasar minggu jadwal yg ada 21.30 #tepokjidat
Mulai menghitung berapa lama menunggu, jam berapa jalan, jam berapa smp, bisa-bisa tiba dikosan berganti hari bila memaksakan diri di 21.30.
Pilihan kemudian jatuh kepada gocar, udahlah mahal tak apa. Tapi setelah cek aplikasi, ow ow mahalnya tak kira2 menyentuh angka 300rb, akhirnya mundur dan balik lagi ke tiket damri.
Pilihan jatuh di jurusan Gambir, karena berangkat 20.30 hanya menunggu 30menit tak apalah, paling malam tiba dikosan jam 22.00.
20.30 jurusan gambir tak menampakkan diri, 20.40 barulah ia muncul.
Taukah Kau duhai Allah, disaat bersamaan Damri Pasar Minggu mendarat, disitulah aku langsung lemas dan ingin menangis rasanya.
Namun, pilihan sudah diambil. Mau tak mau Gambir tetap dinaikin, mencoba berprasangka baik dengan semua yg terjadi, menguatkan hati dan bilang kepada diri sendiri "mungkin Kau ingin aku berjalan-jalan sebentar sembari mengingati jejak-jejak langkah bersama mas".
Dan aku dibuat terkagum-kagum kembali atas takdir yg Kau berikan malam ini, meski hati nelangsa, tapi pendengaran ini masih bisa fokus, ketika ada salah 1 penumpang berbicara ttg Slipi, pikir ku mulai berlari kesana, tangan ini secepat mungkin mencari rute dan akhirnya dengan bimbingan Mu aku turun di Slipi.
Setelah turus apakah selesai kegalauan ku, ternyata tidak.
Aku bingung harus memesan gojek darimana, tag lokasi dimana.
Lagi dan lagi Kau tak biarkan ku sendiri, penumpang yg turun bersamaan dengan begitu baiknya mengarahkan dan menemani. Masya Allah.
Akhirnya tibalah aku dikosan.
Naik damri jurusan gambir, turun di slipi lanjut gojek.
Semua skenario Mu malam ini menjadikan ku kian bersyukur tuk tiap yg Kau takdirkan, tak ada yg sia-sia.
Dan harap ku pun sama, apa yg terjadi antara aku dan mas semoga tak ada yg sia-sia, pasti ada kebaikan di dalamnya..
Bimbing aku tuk memungut hikmah yg sedang Kau sebar duhai Allah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar