Kita tetap memandang langit yg sama meski raga kau dan aku jauh terpisah.
Hanya lantunan harap yg menjelma dalam doa yg menjadi penguat tatkala kerinduan hadir tanpa diminta...
Ini tentang rasa, rasa yg entah kapan telah bersemayam di dalam jiwa, rasa yg aku sendiri tak mampu mendefinisikannya...
Ini tentang rasa yg hadir karena kebersamaan meski tak nyata, tak bisa kedua mata ini memandang lekat wajah mu yg teduh, tangan ini tak mampu memegang kedua tangan yg penuh semangat menolong tanpa pamrih tanpa lelah..
Ahh aku makin cinta, cinta dengan jalan ini, jalan yg telah mempertemukan aku dengan mu...
Iyah kamu...
Sebuah nama tak bernama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar